Stuktur Organisasi

Minggu, 20 November 2011

Kunjungan Usaha Kecil


Kunjungan usaha merupakan kegiatan dimana kita dapat memperoleh informasi atau pengetahuan tentang apa yang terjadi di lapangan terkait dengan kegiatan perekonomian khususnya dalam bidang produksi.
Kunjungan usaha ini dilakukan oleh semua pengurus dan anggota KSKM yang bertempat di Balung, Jember, pada tanggal 8 Oktober 2011. Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 di dua usaha yang berbeda. Pertama, kita melakukan kunjungan ke tempat industri kerupuk.
            Di dalam industri ini, kita dapat mengetahui tentang bagaimana memproduksi kerupuk serta pemasarannya. Pemiliknya pun sangat ramah, beliau bernama H. Alwi. Di rumah beliau inilah kami semua dijamu. Kami melakukan perbincangan ringan mengenai usaha kerupuk yang dijalankannya.
Pada awal tahun 1974 H. Alwi sudah memulai mencoba merintis usaha dengan menjual kerupuk puli dengan cara keliling. Dengan modal yang dipinjamnya dari Bank BRI Jember sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), Beliau dapat memproduksi 5 kilogram kerupuk. Seiring berjalannya waktu, Beliau tidak lagi berkeliling untuk menjual kerupuknya. Dalam hal pemasaran dilakukan dari mulut ke mulut. Kota yang menjadi pemasarannya adalah Jember, Bali, Lombok, Mataram, hingga ke Irian. Pemasaran ke luar kota dilakukan apabila ada pesanan terlebih dahulu, selebihnya dijual melalui warung-warung makan, toko-toko, dan penjual sayur keliling. Untuk hal pemesanan, biasanya sebelum barang dikirim, pembeli harus melunasi sedikitnya 50% dari semua total harga untuk menghindari dari adanya kecurangan. Tenaga kerja yang dipekerjakan berasal dari lingkungan sekitar rumah Beliau sendiri. Hambatan yang paling vital dalam proses produksi ini adalah cuaca, karena apabila penjemurannya tidak sempurna akan mempengaruhi juga terhadap kualitas kerupuk.
Setelah melakukan perbincangan ringan di rumah H. Alwi, kami diajak untuk melihat langsung proses produksi kerupuk yang tidak jauh dari rumahnya. Di sana kami juga diberi kesempatan untuk dapat mencoba membuat kerupuk.
            Sedikit ulasan mengenai kunjungan usaha di industri kerupuk milik H. Alwi dapat membantu kami semua dalam membangun motivasi untuk berwirausaha dan tidak melulu mendapatkan informasi dari buku-buku.
Limbah?? Mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah sebuah sisa hasil produksi yang sebenarnya masih menyimpan berbagai manfaat di dalamnya. Nah, kunjungan usaha di tempat yang kedua ini dilanjutkan di rumah Bapak Soepomo yang tidak jauh dari rumah H. Alwi dengan usaha yang dijalankannya adalah memanfaatkan limbah aren







Berawal dari kesenangan Bapak Soepomo dalam melihat pembuatan alat dapur yang dilakukan oleh temannya, muncullah ide untuk dapat menekuni usaha tersebut sendiri dan untuk dikembangkan. Bermodalkan uang sebesar Rp 1.000.000,00 untuk mendapatkan satu truk limbah aren yang didatangkan langsung dari Jepara. Untuk proses produksinya dilakukan di rumah masing-masing pekerja, dan di rumah Bapak Soepomo hanya menyediakan bahan baku dan pengerjaan proses akhir produksi (penghalusan barang) sampai ke tahap penjualan. Dengan mempunyai latar belakang tidak tamatnya Sekolah Dasar (SD), Bapak Soepomo tetap mempunyai semangat tinggi untuk memajukan usahanya tersebut dan tidak pernah putus asa. Beliau juga sadar akan kemampuannya yang kurang memahami akan sistem manajemen usahanya, sehingga dalam hal keuangan diambil alih oleh istrinya. Untuk dapat memperkenalkan barang yang diproduksi, Beliau sering mengikuti pameran agar produknya cepat dikenali oleh pasar. Dalam hal pemasarannya biasanya dikirim ke Bali dan kadang hingga Malaysia.

1 komentar: