Kunjungan Usaha Kecil
Kunjungan
usaha merupakan kegiatan dimana kita dapat memperoleh informasi atau
pengetahuan tentang apa yang terjadi di lapangan terkait dengan kegiatan
perekonomian khususnya dalam bidang produksi.
Kunjungan
usaha ini dilakukan oleh semua pengurus dan anggota KSKM yang bertempat di
Balung, Jember, pada tanggal 8 Oktober 2011. Kegiatan ini dimulai dari pukul
08.00 hingga 13.00 di dua usaha yang berbeda. Pertama, kita melakukan kunjungan
ke tempat industri kerupuk.
Di dalam industri ini, kita dapat
mengetahui tentang bagaimana memproduksi kerupuk serta pemasarannya. Pemiliknya
pun sangat ramah, beliau bernama H. Alwi. Di rumah beliau inilah kami semua
dijamu. Kami melakukan perbincangan ringan mengenai usaha kerupuk yang
dijalankannya.
Pada
awal tahun 1974 H. Alwi sudah memulai mencoba merintis usaha dengan menjual
kerupuk puli dengan cara keliling. Dengan modal yang dipinjamnya dari Bank BRI
Jember sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), Beliau dapat memproduksi 5
kilogram kerupuk. Seiring berjalannya waktu, Beliau tidak lagi berkeliling
untuk menjual kerupuknya. Dalam hal pemasaran dilakukan dari mulut ke mulut.
Kota yang menjadi pemasarannya adalah Jember, Bali, Lombok, Mataram, hingga ke
Irian. Pemasaran ke luar kota dilakukan apabila ada pesanan terlebih dahulu,
selebihnya dijual melalui warung-warung makan, toko-toko, dan penjual sayur
keliling. Untuk hal pemesanan, biasanya sebelum barang dikirim, pembeli harus
melunasi sedikitnya 50% dari semua total harga untuk menghindari dari adanya
kecurangan. Tenaga kerja yang dipekerjakan berasal dari lingkungan sekitar
rumah Beliau sendiri. Hambatan yang paling vital dalam proses produksi ini
adalah cuaca, karena apabila penjemurannya tidak sempurna akan mempengaruhi
juga terhadap kualitas kerupuk.
Setelah
melakukan perbincangan ringan di rumah H. Alwi, kami diajak untuk melihat
langsung proses produksi kerupuk yang tidak jauh dari rumahnya. Di sana kami
juga diberi kesempatan untuk dapat mencoba membuat kerupuk.
Sedikit ulasan mengenai kunjungan
usaha di industri kerupuk milik H. Alwi dapat membantu kami semua dalam
membangun motivasi untuk berwirausaha dan tidak melulu mendapatkan informasi
dari buku-buku.
Limbah??
Mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah sebuah sisa hasil produksi yang
sebenarnya masih menyimpan berbagai manfaat di dalamnya. Nah, kunjungan usaha
di tempat yang kedua ini dilanjutkan di rumah Bapak Soepomo yang tidak jauh
dari rumah H. Alwi dengan usaha yang dijalankannya adalah memanfaatkan limbah
aren
Berawal
dari kesenangan Bapak Soepomo dalam melihat pembuatan alat dapur yang dilakukan
oleh temannya, muncullah ide untuk dapat menekuni usaha tersebut sendiri dan
untuk dikembangkan. Bermodalkan uang sebesar Rp 1.000.000,00 untuk mendapatkan
satu truk limbah aren yang didatangkan langsung dari Jepara. Untuk proses
produksinya dilakukan di rumah masing-masing pekerja, dan di rumah Bapak
Soepomo hanya menyediakan bahan baku dan pengerjaan proses akhir produksi
(penghalusan barang) sampai ke tahap penjualan. Dengan mempunyai latar belakang
tidak tamatnya Sekolah Dasar (SD), Bapak Soepomo tetap mempunyai semangat
tinggi untuk memajukan usahanya tersebut dan tidak pernah putus asa. Beliau
juga sadar akan kemampuannya yang kurang memahami akan sistem manajemen
usahanya, sehingga dalam hal keuangan diambil alih oleh istrinya. Untuk dapat
memperkenalkan barang yang diproduksi, Beliau sering mengikuti pameran agar produknya
cepat dikenali oleh pasar. Dalam hal pemasarannya biasanya dikirim ke Bali dan
kadang hingga Malaysia.
wah arek arek parah...
BalasHapusgratisan souvenir.e
(Bahul)